Assalamu'alaikum wr wb
info di 0813-81168531 (fadlan)
Selasa, 13 Januari 2009
Pengumuman Hasil Ujian CPNS di Sarolangun, Banyak Kejanggalan
Nama ganda itu atas nama Dena Perayanti, A.Mg, formasi NUTRISIONIS. Nama tersebut tercantum dua kali pada nomor urut 2 dan 6, anehnya nilai LJK berbeda.
Peltu Kepala BKP2D Drs Thabroni Rozali mengatakan, hal itu semata-mata karena kesalahan teknis saja, karena kesalahan dalam pengetikannya. “Itu kesalahan teknis dan hasil ini kita terima langsung dari pusat,”ujar Tabroni singkat.
Dijelaskanya,untuk jumlah pelamar formasi Nutrisionis 36 orang, sedangkan yang lulus tes tertulis sesuai dengan rangking adalah sembilan orang. Nama yang ganda akan dihilangkan satu, kekurangannya diambil dari ranking dibawahnya. ”Hasil ranking yang terbawah kita usulkan lulus,” terangnya.
Nama yang dinaikkan itu akan diajukan ke Bupati dan diteruskan ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN). “Nama yang akan naik itu akan kita panggil dengan cara diumumkan melalui Koran, tunggu saja,” beber Tabroni lagi, sambari menyebutkan rangking CPNS tersebut diminta melalui Lemtek UI (Lembaga Teknologi computer universitas Indonesia).
Kejanggalan lain adanya perbedaan jumlah formasi yang dibutuhkan dengan jumlah pelamar yang lulus. Sebagai contoh guru SD formasi 15 orang sedangkan yang lulus 18 orang, guru kelas 5 orang yang lulus 6 orang, guru matematika SMK formasi 3 orang yang lulus 4 orang, perawat formasi 11 yang lulus 12, bidan formasi 7 lulus 8, penyuluh perindag formasi 3 sementara yang lulus berjumlah 4 orang, dan beberpa formasi lain dengan jumlah yang lulus berbeda dengan formasi yang dibutuhkan.
copy righ : www.Infojambi.com
by : Fadlan
Jumat, 02 Januari 2009
Proyek ternak di Sarolangun Gagal
SAROLANGUN - Pengadaan 10 ekor kerbau oleh Dinas Peternakan Propinsi Jambi untuk warga Batang Asai, Kabupaten Sarolangun banyak kejanggalan dan terburu waktu. Akibatnya dari 10 kerbau itu, 9 kerbau mati, sehari setelah diserahkan kontraktor kepada warga.
SAROLANGUN. Seyogianya kalau ternak itu didatangkan dari daerah lain, seharusnya kontraktor mengkarantinakan kerbau-kerbau itu beberapa hari, sebelum diserahkan ke masyarakat." Karena PPTK dan kontraktor diburu waktu, ternak dari Lampung langsung diserahkan kepada warga." ujar warga yang enggan disebut namanya.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, Kabupaten Sarolangun, Ir Ahmad Surya ME, kepada infojambi.com diperkirakan kematian kerbau tersebut akibat kelelahan karena perjalanan yang sangat jauh dari Lampung menuju Batang Asai. Seharusnya sebelum diserahkan dikarantinakan dulu.SAROLANGUN
Berdasarkan hasil bedah hewan, ditemukan kejanggalan pada pergelangan kaki dan lutut kerbau yakni pecahnya selaput pembungkus sekresi (cairan). “Penyebab kematian itu karena kerbau dibawa dari Lampung ke ujung Kecamatan Batang Asai, tentu lama berdiri, ditambah jeleknya jalan,” sebut Ahmad Surya.
Dikatakan Surya, dari sembilan ekor yang mati itu, delapan kerbau bisa dipotong oleh warga dan satu kerbau lagi mati saat ditemukan warga. Sedangkan satu kerbau yang masih hidup, kini dalam perawatan di Sarolangun.
Ditambahkan Ahmad Surya rekanan harus bertanggungjawab, karena sesuai perjanjian jika di bawah dua minggu ternak yang diserahkan mati adalah tanggung jawab rekanan atau kontraktor.SAROLANGUN. (Infojambi.com-DIA)