Assalamu'alaikum wr wb

Selamat datang di website mahasiswa sarolangun jakarta raya, di sini kami memberitakan info-info terbaru tentang sarolangun, info mahasiswa sarolangun dan potensi investasi di sarolangun. kami siap membantu jika ada untuk kemajuan sarolangun.
info di 0813-81168531 (fadlan)

Senin, 09 Maret 2009

Diduga PT. IAL Lakukan Pembalakan Liar di Sarolangun

ImageSAROLANGUN- PT. IAL (Indo Agroganda Lestari) diduga melakukan pembalakan liar di Desa Kasang Melintang, Kecamatan Pauh, Kabupaten Sarolangun. Ironisnya pembalakan ini dilakukan di lahan PT.EMAL (Era Mitra Agro Lestari). . Tim gabungan Polda Jambi bekerjasama dengan Dishut Provinsi Jambi, berhasil mengamankan sekitar 600 kubik (M3) kayu olahan atau KGG di daerah tersebut.




ImageKasubdin Kamluh Dishut Provinsi Jambi. Ir. Frans Tandipau mengatakan, sekarang dalam penyelidikannya dengan Polda. Kini barang bukti masih diamankan di lokasi. Kayu jenis KGK itu ditemukan tim Sabtu, 7 Maret 2009 lalu.

Menurut informasi yang dihimpun, tim gabungan Polda dan Dishut Provinsi Jambi menemukan tumpukan kayu yang mencurigakan. Jumlahnya cukup pantastis, sekitar 600 kubik dari berbagai jenis. Tidak itu saja, di lokasi tersebut juga berdiri beberapa camp yang diduga bahan bakunya, juga berasal dari kayu hasil pembabatan liar.

Dugaan sementara kayu tersebut dibabat oleh PT. IAL (Indo Agroganda Lestari). Belakangan diketahui, lokasi penemuan kayu tersebut berada di dalam HGU (Hak Guna Usana) PT. EMAL (Era Mitra Agro Lestari).

Menyikapi hal ini, Frans Tandipau, mengaku pihaknya dan Polda masih melakukan penyelidikan. ‘’Betul, bahwa PT EMAL melapor ke Polda. Tapi sejauh ini saya belum mengetahui persis tentang isi laporan mereka,’’jelas Frans Tandipau.

Informasi yang dihimpun, PT EMAL melapor ke Polda Jambi terkait adanya aktivitas di dalam HGU mereka. Dugaan sementara yang melakukan pembabatan hutan di areal HGU PT EMAL tersebut adalah PT. IAL milik D.L.Sitorus (Torganda Group), pengusaha terkenal dari Sumut yang saat ini sedang menjalani hukuman akibat kejahatan membabat kawasan hutan di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Menyikapi hal ini Fahrin Efendi, Direktur LSM Yayasan Citra Bina Mandiri yang juga tergabung dalam Koalisi Forum Penyelamat Hutan Jambi, meminta Pemkab Sarolangun untuk bertindak tegas. Dan jika perlu mencabut izin lokasi perusahaan tersebut.

“1.000 Ha lahan dibuka tanpa izin oleh perusahaan jelas bukan jumlah yang sedikit. Untuk menjaga wibawa Pemda Sarolangun, pelanggaraan seperti ini seharusnya dikenakan sanksi yang tegas” ungkap Fahrin, seraya meminta penegak hukum untuk mengusut tuntas dugaan tindak pidana kehutanan yang dilakukan PT. IAL tersebut.

“Menebang pohon atau memanen atau memungut hasil hutan di dalam hutan dalam lahan izin lokasi saja mesti mengantongi izin pemanfaatan kayu hasil hutan, nah yang ini malah dilakukan diluar izin lokasi. Yah jelas salah dan harus ditindak secara hukum,”tegas Fahrin.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sarolangun, Joko mengatakan pihaknya sudah menurunakn polhut ke lokasi, “ Sekarang dalam proses oleh PPNS kehutanan,” ujarnya
copy right : www.infojambi.com

Selasa, 03 Maret 2009

Ganasnya Harimau Sumatra

DAFTAR warga yang menjadi korban amukan harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) di Jambi terus bertambah. Dua korban terbaru adalah Musliadi (30) dan Musmulyadi (31), warga Desa Gedong Karya, Kumpeh Ilir, Muarojambi. Keduanya tewas dengan kondisi tubuh mengenaskan.

Mayat kedua buruh pembersih lahan untuk kebun sawit itu ditemukan di sebuah pondok di Desa Petaling, Pall II, Sungaigelam, pagi kemarin (2/3). Musmulyadi ditemukan dengan kondisi kepala nyaris putus.

Lubang menganga di pangkal lehernya, membuat kepalanya seperti nyaris putus. Dari lubang itu terlihat bagian dalam tubuh korban tanpa organ lengkap. Wajah Musmuslyadi tidak bisa dikenali dengan baik, karena sebagian mukanya hancur.

Sementara di tubuh Musliadi terdapat bekas cakaran dengan ukuran besar di pelipis kanan. Ada pula bekas gigitan ukuran cukup besar di lengannya. Daging lengan kanannya juga hilang. Sayatan cakar harimau terlihat pula di dadanya.

Pukul 14.00, mayat kedua warga itu dilarikan ke kamar mayat RS Raden Mattaher Jambi. Warga berdatangan untuk mengenali mereka. Menurut perawat di rumah sakit itu, kondisi tubuh korban sangat kaku saat ditemukan. Itu artinya, Musliadi dan Musmuslyadi sudah lama meninggal.

Ari (20), rekan kerja Musliadi dan Musmulyadi, mengatakan bahwa kedua temannya itu diterkam harimau pada Minggu (1/3) sekitar pukul 22.00. Saat itu keduanya sedang terlelap di sebuah pondok. “Dalam pondok itu ada enam orang,” terangnya.
Menurut Ari, harimau masuk ke dalam pondok melalui atap setinggi sekitar 3 meter dan langsung menerkam keduanya. Sementara empat rekan mereka kabur menyelamatkan diri.

“Keduanya tidak bisa menyelamatkan diri. Mereka tidak menyangka harimau bisa masuk karena pondoknya cukup tinggi,’’ kata Ari yang kemarin membantu proses evakuasi.

Salman, warga lainnya yang ikut mengantar mayat korban ke rumah sakit, mengatakan bahwa ada tiga harimau yang berkeliaran pada hari kejadian. “Salah satunya menerobos melalui atas pondok,” jelasnya.

Saat kedua korban dimangsa, lanjut dia, dua harimau lainnya menunggu seraya mengitari pondok. “Ini dikatakan oleh salah seorang saksi mata,” ujarnya.

Musliadi dan Musmulyadi merupakan korban kedelapan dan kesembilan yang diterkam harimau. Sebelumnya, di sekitar lokasi yang sudah tujuh orang yang jadi korban.

Salah satunya adalah Khoiri (20), warga Desa Penyandingan, Lampung. Buruh illegal logging di Sungaigelam, Muarojambi, itu tewas diterkam harimau di Desa Kebun Sembilan, Sungaigelam, Minggu (22/2) sekitar pukul 18.00.

Dua hari sebelumnya, Jumat (20/2), dua lagi warga asal Lampung, yakni Mat Ali (50) dan Nana Deri (17), ditemukan tewas karena terkaman harimau. Kedua korban diserang sekitar pukul 24.00, saat berada dalam pondok peristirahatan di dalam hutan Paal 7, Desa Sungaigelam 2.

Korban lainnya, Raba’i (48), warga Desa Pematang Raman, Kecamatan Kumpeh Ilir, Muarojambi. Raba’i tewas diserang harimau pada Sabtu (24/1) lalu.

Berikutnya bernama Suyut (55) dan Imam Mujianto. Keduanya petani yang tinggal di Desa Sungaigelam, Muarojambi. Peristiwa tragis itu terjadi pada Rabu (28/1) lalu, saat keduanya sedang menginap di pondok di hutan Desa Puding, Sungaigelam, Muarojambi.

Korban berikutnya adalah Sutiyono (36), warga Blok E, Desa Mekarsari, Kecamatan Kumpeh Ilir, Muarojambi. Ia diterkam harimau pada Rabu malam (4/2) sekitar pukul 22.10. Ia selamat dengan luka bekas cakaran di tubuhnya.

Copyright : www.jambi-independent.co.id

Aktifitas HIMSAR JAYA

Aktifitas HIMSAR JAYA
HIMSAR JAYA dalam acara PERMAJA JAYA training Leadership di puncak

HIMSAR JAYA Buka Puasa Bersama