Assalamu'alaikum wr wb

Selamat datang di website mahasiswa sarolangun jakarta raya, di sini kami memberitakan info-info terbaru tentang sarolangun, info mahasiswa sarolangun dan potensi investasi di sarolangun. kami siap membantu jika ada untuk kemajuan sarolangun.
info di 0813-81168531 (fadlan)

Selasa, 03 Maret 2009

Ganasnya Harimau Sumatra

DAFTAR warga yang menjadi korban amukan harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) di Jambi terus bertambah. Dua korban terbaru adalah Musliadi (30) dan Musmulyadi (31), warga Desa Gedong Karya, Kumpeh Ilir, Muarojambi. Keduanya tewas dengan kondisi tubuh mengenaskan.

Mayat kedua buruh pembersih lahan untuk kebun sawit itu ditemukan di sebuah pondok di Desa Petaling, Pall II, Sungaigelam, pagi kemarin (2/3). Musmulyadi ditemukan dengan kondisi kepala nyaris putus.

Lubang menganga di pangkal lehernya, membuat kepalanya seperti nyaris putus. Dari lubang itu terlihat bagian dalam tubuh korban tanpa organ lengkap. Wajah Musmuslyadi tidak bisa dikenali dengan baik, karena sebagian mukanya hancur.

Sementara di tubuh Musliadi terdapat bekas cakaran dengan ukuran besar di pelipis kanan. Ada pula bekas gigitan ukuran cukup besar di lengannya. Daging lengan kanannya juga hilang. Sayatan cakar harimau terlihat pula di dadanya.

Pukul 14.00, mayat kedua warga itu dilarikan ke kamar mayat RS Raden Mattaher Jambi. Warga berdatangan untuk mengenali mereka. Menurut perawat di rumah sakit itu, kondisi tubuh korban sangat kaku saat ditemukan. Itu artinya, Musliadi dan Musmuslyadi sudah lama meninggal.

Ari (20), rekan kerja Musliadi dan Musmulyadi, mengatakan bahwa kedua temannya itu diterkam harimau pada Minggu (1/3) sekitar pukul 22.00. Saat itu keduanya sedang terlelap di sebuah pondok. “Dalam pondok itu ada enam orang,” terangnya.
Menurut Ari, harimau masuk ke dalam pondok melalui atap setinggi sekitar 3 meter dan langsung menerkam keduanya. Sementara empat rekan mereka kabur menyelamatkan diri.

“Keduanya tidak bisa menyelamatkan diri. Mereka tidak menyangka harimau bisa masuk karena pondoknya cukup tinggi,’’ kata Ari yang kemarin membantu proses evakuasi.

Salman, warga lainnya yang ikut mengantar mayat korban ke rumah sakit, mengatakan bahwa ada tiga harimau yang berkeliaran pada hari kejadian. “Salah satunya menerobos melalui atas pondok,” jelasnya.

Saat kedua korban dimangsa, lanjut dia, dua harimau lainnya menunggu seraya mengitari pondok. “Ini dikatakan oleh salah seorang saksi mata,” ujarnya.

Musliadi dan Musmulyadi merupakan korban kedelapan dan kesembilan yang diterkam harimau. Sebelumnya, di sekitar lokasi yang sudah tujuh orang yang jadi korban.

Salah satunya adalah Khoiri (20), warga Desa Penyandingan, Lampung. Buruh illegal logging di Sungaigelam, Muarojambi, itu tewas diterkam harimau di Desa Kebun Sembilan, Sungaigelam, Minggu (22/2) sekitar pukul 18.00.

Dua hari sebelumnya, Jumat (20/2), dua lagi warga asal Lampung, yakni Mat Ali (50) dan Nana Deri (17), ditemukan tewas karena terkaman harimau. Kedua korban diserang sekitar pukul 24.00, saat berada dalam pondok peristirahatan di dalam hutan Paal 7, Desa Sungaigelam 2.

Korban lainnya, Raba’i (48), warga Desa Pematang Raman, Kecamatan Kumpeh Ilir, Muarojambi. Raba’i tewas diserang harimau pada Sabtu (24/1) lalu.

Berikutnya bernama Suyut (55) dan Imam Mujianto. Keduanya petani yang tinggal di Desa Sungaigelam, Muarojambi. Peristiwa tragis itu terjadi pada Rabu (28/1) lalu, saat keduanya sedang menginap di pondok di hutan Desa Puding, Sungaigelam, Muarojambi.

Korban berikutnya adalah Sutiyono (36), warga Blok E, Desa Mekarsari, Kecamatan Kumpeh Ilir, Muarojambi. Ia diterkam harimau pada Rabu malam (4/2) sekitar pukul 22.10. Ia selamat dengan luka bekas cakaran di tubuhnya.

Copyright : www.jambi-independent.co.id

Tidak ada komentar:

Aktifitas HIMSAR JAYA

Aktifitas HIMSAR JAYA
HIMSAR JAYA dalam acara PERMAJA JAYA training Leadership di puncak

HIMSAR JAYA Buka Puasa Bersama